Fakta Medis: Ini yang Terjadi pada Tubuhmu Saat Sering Traveling
Banyak orang berpikir traveling hanya soal jalan-jalan, foto-foto, dan menikmati destinasi baru. Padahal, ada fakta medis menarik di balik kebiasaan traveling yang rutin. Penelitian ilmiah dan pengalaman para traveler menunjukkan, tubuh mengalami berbagai perubahan fisik dan mental saat kamu sering melakukan perjalanan. Apa saja efeknya? Yuk, simak penjelasan berikut!
1. Imun Tubuh Lebih Tangguh
Setiap kali kamu traveling, tubuh dipaksa beradaptasi dengan lingkungan, cuaca, dan kondisi baru. Proses ini sebenarnya melatih sistem imun untuk menjadi lebih kuat. Paparan udara segar, sinar matahari, dan variasi mikroorganisme di lingkungan baru membantu tubuh membangun daya tahan yang lebih baik. Namun, penting untuk tetap menjaga pola makan sehat, istirahat cukup, dan rajin cuci tangan agar tubuh tetap fit selama perjalanan.
2. Kesehatan Jantung Lebih Terjaga
Aktivitas fisik selama traveling biasanya meningkat, mulai dari berjalan kaki menjelajah kota, naik tangga di objek wisata, hingga hiking di alam bebas. Semua ini efektif membakar kalori, memperkuat otot jantung, dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Penelitian dari Framingham Heart Study menunjukkan, orang yang rutin traveling punya risiko lebih rendah terkena serangan jantung dan stroke dibanding yang jarang liburan.
3. Otak Lebih Segar dan Kreatif
Perjalanan ke tempat baru memicu otak untuk terus belajar dan beradaptasi. Kamu dituntut untuk membuat keputusan cepat, menghafal rute, mencoba bahasa atau budaya baru. Semua itu merangsang neuroplastisitas, atau kemampuan otak membentuk koneksi baru, yang berhubungan dengan kecerdasan dan kreativitas. Tak heran banyak ide brilian justru muncul saat traveling.
4. Kesehatan Mental Meningkat, Stres Turun
Salah satu manfaat terbesar traveling adalah berkurangnya stres. Pergantian suasana, interaksi sosial baru, dan momen menikmati alam membuat otak memproduksi hormon endorfin dan serotonin yang meningkatkan mood. Traveling juga jadi cara efektif melawan kejenuhan, depresi ringan, atau kecemasan akibat rutinitas harian.
5. Pola Tidur Bisa Lebih Baik
Walau ada istilah “jet lag” saat perjalanan jauh, secara umum traveling membantu kamu memahami pentingnya tidur berkualitas. Setelah seharian beraktivitas, tubuh akan lebih mudah beristirahat dengan tidur nyenyak di malam hari. Lingkungan baru yang lebih tenang, seperti pegunungan atau pantai, juga bisa membantu mengatasi insomnia ringan.
6. Hubungan Sosial Lebih Sehat
Sering traveling memperluas jaringan pertemanan dan memperkaya pengalaman sosial. Kamu jadi lebih mudah beradaptasi, punya kepercayaan diri tinggi, dan memahami karakter orang lain. Efeknya terasa langsung pada kesehatan mental dan emosional, terutama jika kamu traveling bareng partner yang positif atau ikut open trip bersama Dewisata, partner perjalanan yang selalu memperhatikan kenyamanan dan kesehatan pesertanya.
7. Tubuh Lebih Tangguh Menghadapi Perubahan
Perjalanan mengajarkan kamu untuk cepat beradaptasi, tidak mudah panik saat menghadapi perubahan cuaca, makanan, atau situasi tak terduga. Semakin sering traveling, tubuh dan mental kamu makin tahan banting menghadapi tantangan hidup sehari-hari.
Tips Traveling Sehat:
- Konsumsi makanan bergizi dan air minum yang aman.
- Bawa obat-obatan pribadi dan peralatan kebersihan.
- Pilih itinerary yang seimbang antara aktivitas dan waktu istirahat.
- Jaga komunikasi dengan keluarga dan partner perjalanan seperti Dewisata untuk mengantisipasi kendala di jalan.
Traveling memang bukan sekadar jalan-jalan. Ada manfaat medis nyata yang bisa kamu rasakan untuk kesehatan fisik dan mental. Mulai sekarang, jadikan traveling sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan jangan ragu untuk eksplorasi dunia bersama partner perjalanan yang peduli dengan kesehatanmu.
Sumber :
https://health.kompas.com/read/2023/01/21/170000868/liburan-bisa-bikin-sehat-ini-manfaat-medisnya
https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC5079571/
https://www.health.harvard.edu/blog/travel-its-good-for-your-health-201504027868